Komisi VI Dalami Perkembangan Infrastruktur Pelabuhan Nasional
Komisi VI DPR RI menerima banyak masukan soal perkembangan pelabuhan-pelabuhan nasional dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), Kamis (4/7). Saat ini, PT. Pelindo I-IV sedang mengembangkan infrastruktur pelabuhan di berbagai dareah.
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima (F-PDI Perjuangan) itu dihadiri Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN, Direksi PT. Pelindo I-IV. Rapat ini sedianya dilakukan pada 1 Juli 2013 lalu. Namun, karena Deputi tidak hadir, rapat ditunda dan baru bisa digelar pada Kamis (4/7).
Dalam penjelasannya di hadapan Komisi VI, Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Imam Apriyanto Putro, mengatakan, pengembangan infrastruktur pelabuhan diarahkan untuk menurunkan ongkos logistik nasional dengan konsep Pendulum Nusantara.
Maksud konsep ini adalah sistem rute pelayaran sepanjang jalur barat-timur Indonesia dioperasikan seperti pendulum. Rutenya melewati enam pelabuhan utama, yaitu Belawan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong. Program Pendulum Nusantara diharapkan lebih menekankan pada pelayaran domestik sehingga bisa menekan biaya logistik nasional yang cukup tinggi.
“Konsep Pendulum Nusantara merupakan program reformasi angkutan laut yang konfrehensif dan terintegrasi, meliputi 4 komponen utama sarana, prasaran, sistem manajemen, dan pengembangan SDM,” jelas Deputi.
Pada tahap awal akan dikembangkan 4 pelabuhan pendulum terlebih dahulu, yaitu di Belawan, Tanjung Priok, Tanjung. Perak, dan Makassar. Kebutuhan dana pengembangan seluruh pelabuhan pendulum termasuk Batam dan Sorong adalah sebesar Rp 12,8 triliun. Khusus untuk pengembangan tahap awal dibutuhkan anggaran sebesar Rp 7,3 trilun. (mh)/foto:odjie/parle/iw.